Akses jalan ditutup oleh RW komplek sebelah,ngk ada untungnya pak ditutup

Salah satu pertimbangan membeli rumah yang sekarang saya tempati yang beralamat di Taman kenari 2 kelurahan Cipete kecamatan Pinang Tangerang Banten adalah tersedianya akses jalan buat mobil untuk keluar masuk komplek, namun betapa kagetnya saya ketika pembangunan rumah sudah hampir selesai kira-kira 2-3 tahun lalu, tiba-tiba pengurus RW cluster italy Banjarwijaya yang merupakan komplek yang berdempetan dengan komplek saya menutup setengah akses jalan mobil tadi dengan cara mendirikan tembok di sisi kiri dan kanan akibatnya jalan tersebut menjadi sempit sehingga sulit dilewati mobil. Sudah dicoba untuk dikomunikasikan dengan pengurus RW setempat namun pengurus RW tersebut enggan bertemu dan mendiskusikannya. Saya hanya khawatir jika ada warga yang sakit dan perlu cepat diantar ke dokter sementara jalan ditutup dan harus memutar melewati jalan kampung yang sempit dan ramai tentu kondisi itu akan membahayakan warga yang sakit tersebut, belum lagi kalo terjadi kebakaran, sudah bisa dipastikan akan mempersulit manuver mobil DAMKAR. Warga yang merasa keberatan akses jalan tersebut ditutup bukan hanya warga komplek perumahan tempat saya tinggal saja tapi juga warga kampung yang ada di sekitar perumahan saya juga keberatan, dan kekhawatiran mereka juga sama seperti yang saya tulis tadi. Jika kesal dengan developer perumahan saya seyogyanya jangan orang lain yang jadi korban,  saya dan para tetangga serta warga lainnya yang tinggal di sekitar yang terkena getahnya, sementara sang developer sudah bukan lagi pemilik perumahan, semua sudah dia jual. Bukankah lebih baik dibuka saja tembok tersebut, karena sudah tidak ada lagi mobil mobil besar proyek milik developer perumahan yang akan lewat di komplek sebelah, yang ada hanyalah mobil pribadi ukuran kecil yang tidak akan merusak jalan komplek sebelah. Hitung hitung beramal buat bekal nanti di akherat, tohh...hidup di dunia ini ngk lama, ngak rugilah menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.