Pages

Sunday 9 August 2015

Edisi kemerdekaan, bangga Indonesiaku, profile Ellyas Pical

(Sumber foto www.indonesianfilmcenter.com)
Di era 80 an ada satu petinju yang selalu menjadi pusat perhatian semua orang saat dia bertanding, jutaan pasang mata akan menyaksikan di depan layar kaca setiap perjuangan petinju ini untuk memenangkan pertandingan, namanya ellyas pical, dialah juara dunia pertama asal Indonesia, lahir di saparua maluku tengah 24 Maret 1960 silam, elly panggilannya saat kecil memang cinta dengan olahraga tinju, kecintaannya pada olahraga tinju karena dia sering menonton pertandingan-pertandingan tinju di TVRI, petinju favoritnya adalah Muhammad Ali. Sejak umur 13 tahun elly menggeluti olahraga tinju, meski saat latihan harus sembunyi-sembunyi karena orang tuanya melarang, namun hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk berlatih. Saat masih menjadi petinju amatiran, elly selalu menjadi juara baik tingkat kabupaten sampai kejuaraan piala presiden. Tahun 1983 elly memulai karier profesionalnya di kelas bantam junior, skillnya sebagai petinju yang mumpuni membuat kariernya melesat, sederet prestasi tingkat dunia berhasil digenggamnya, juara OPBF 1984 setelah menang angka dari petinju Korea selatan Hi-yung Chung, kemenangan inilah membuat petinju asal Saparua ini me orang pertama asal Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional di luar negeri. Elly terkenal dengan pukulan hook dan uppercut kirinya yang cepat dan keras, awak media menjuluki elly The Exocet, nama rudal perancis yang dipakai Argentina dalam perang malvinas. Tahun 1985 elly merebut sabuk juara kelas bantam yunior dari petinju korea Chun Ju Do di jakarta, di tahun yang sama elly berhasil mempertahankan gelar setelah menang melawan petinju Australia Wayne Mulholland. Pada pertandingan berikutnya Elly harus mengakui keunggulan petinju republik Dominika Caesar Polanco dengan kalah angka, namun elly berhasil membalas kekalahannya dengan menang KO atas Caesar Polanco pada pertandingan kedua 5 Juli 1986. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan Dong Chun Lee, langkah elly pun terhenti setelah kalah KO pada ronde 14 melawan petinju Thailand Khaosai Galaxy tahun 1987, kekalahan kali ini sempat membuat elly depresi, namun elly kembali bangkit dan dia berhasil merebut gelar IBF kelas bantam yunior dari sang juara bertahan Tae ill Chang dari Korea Selatan, gelar ini sempat dipegang Elly selama dua tahun. Pada tanggal 4 Oktober 1989 Elly terbang ke Virginia Amerika Serikat bertanding mempertahankan gelar melawan Juan Polo Perez dari Kolombia, sayangnya Elly kalah angka di pertandingan tersebut. Pasca kekalahannya terhadap Perez, Elly sempat 3 kali mengikuti pertandingan tinju non gelar, setelah itu Elly kemudian secara perlahan mundur dari dunia tinju. Sepanjang karier profesionalnya, rekor Elly adalah 20 kemenangan (11 KO), 1 seri, dan 5 kekalahan.

No comments:

Post a Comment