Pages

Tuesday 1 September 2015

Awasi perkembangan anak, sebelum menyesal

Kalo lihat kejadian di Bandung jadi ngeri, bayangkan saja seorang anak berumur 13 tahun tega membunuh kakak kelasnya yang berumur 15 tahun dengan palu, cuma gara-gara minta laptop dan telpon gengam tapi tidak dikasih. Menurut saya, kenapa pelaku yang usianya masih 'ingusan' ini bisa berubah menjadi 'monster' adalah tidak lain lepasnya pengawasan orang tua terhadap perkembangan jiwa sang anak, padahal seperti diketahui banyak sekali hal-hal di sekitar anak-anak kita yang bisa membawa pengaruh buruk terhadap perkembangan si anak, saya kira tidak perlu dikasih contoh karena saya tahu anda pun mengerti maksud saya. Sebagai orang tua tentu kita tidak bisa memantau setiap detik apa yang dilakukan anak-anak kita, tapi sesibuk apapun kita,tentu tidak bisa menjadi alasan melepas pantauan terhadap perkembangan anak-anak kita, sangatlah berbahaya sekali membiarkan anak berkembang tanpa arahan dari orang tuanya. Saya kok yakin, orang tua dari pelaku pembunuhan di bandung tersebut tidak menyangka kalo anaknya itu sudah berubah menjadi 'monster', bisa jadi mereka mengenal pelaku sehari-hari sama seperti anak-anak pada umumnya. Marilah kita terus mengawasi dan mengarahkan anak-anak kita agar mereka tumbuh benar-benar seperti anak-anak normal lainnya, bukan tampak normal dari tampilan luar tapi ternyata sejatinya adalah monster pembunuh. Nauzubillah summa nauzubillah.

No comments:

Post a Comment