Pages

Thursday 22 October 2015

Asap oh Asap Kapan Berlalu

(sumber foto Taufik) Hingga kini kabut asap akibat pembakaran lahan masih menyelimuti sejumlah daerah, seperti Jambi, Riau, Palembang, Palangkaraya. Sejumlah jadwal penerbangan terpaksa dibatalkan, anak-anak sekolah diliburkan, aktivitas sehari-hari  warga terganggu, merupakan sejumlah dampak dari adanya kabut asap tersebut, sementara dari sisi kesehatan, sudah ada ribuan warga yang terkena ISPA, bahkan beberapa diantaranya sudah meninggal dunia. Kabut asap sebenarnya persoalan tahunan yang rutin terjadi, ketika musim kering atau kemarau datang maka api akan cepat sekali merembet  dan membakar lahan-lahan yang ada, karena itu harusnya pengawasan terhadap lahan-lahan di tanah air dilakukan dengan sangat ketat, agar tidak ada orang yang bisa membakar lahan tersebut, jika masih ada   orang yang berani melakukannya, maka pelaku pembakaran tersebut, tidak hanya dikenakan pidana tapi juga diberi sanksi sosial, misalnya diarak keliling kota yang terdampak asap, dan di jidat serta badannya ditulis akulah sang pembakar hutan, lalu wajibkan dia meminta maaf khususnya kepada para korban kabut asap dan umumnya kepada seluruh penduduk yang tinggal di kota terdampak asap. Kemudian terakhir wajibkan pelaku memadamkan api yang telah dia nyalakan sampai habis, dan dia tidak boleh berhenti sebelum api benar-benar padam. Bagi pemilik sejumlah perusahaan yang dicurigai  sebagai otak pembakaran lahan untuk kepentingan bisnis, kabut asap bukan merupakan persoalan besar, karena bisa jadi saat ini mereka berada di Singapura atau Eropa, sehingga tidak mengalami sama sekali efek dari kabut asap ini, makanya mereka tidak ada belas kasihan sama sekali kepada ribuan rakyat yang sekarang menderita, pantasnya para pemilik perusahaan tersebut di tuntut tanggung jawab sepenuhnya atas penderitaan rakyat, saya kira tidak ada jalan lain mengatasi persoalan asap ini selain merapatkan barisan, rakyat dan pemerintah bersatu padu mengawasi lahan dan hutan agar ke depan tidak ada pengulangan peristiwa yang sama. Untuk warga yang sekarang menjadi korban kabut asap sebaiknya mengungsi ke kota lain sebelum kondisi kesehatan semakin memburuk, dan pemerintah menjamin ongkos kehidupan warga selama persoalan kabut asap ini masih ada, karena pastilah aktifitas mencari nafkah warga menjadi terganggu selama kabut asap menyelimuti wilayah mereka.

No comments:

Post a Comment