Pages

Friday 27 November 2015

Rejeki Cukup Buat Hidup Bukan Buat Gaya Hidup

Ada seorang pengusaha mengajak teman sekolahnya yang sekarang menjadi pedagang sembako di sebuah pasar tradisional. Pertemuan itu dilakukan di tempat makan favorite mereka ketika sekolah dulu, si pengusaha membawa mobil mewahnya, sementara temannya tadi hanya membawa motor matic. Setibanya di tempat makan itu, keduanya basa basi selayaknya teman lama yang jarang bertemu, setelah itu mereka tampak serius berbicara, ternyata pembicaran mereka prihal keinginan si pengusaha meminjam uang 10 juta kepada temannya karena sudah tiga bulan belum membayar cicilan mobil mewahnya itu. Adapula cerita seorang Stage Manager yang pernah menjadi EO sebuah acara yang menampilkan seorang penyanyi terkenal tanah air, penyanyi tersebut sering muncul di televisi. Tiba-tiba suatu hari stage manager tersebut dihubungi oleh penyanyi tadi, teryata si penyanyi ingin meminjam uang 15 juta rupiah karena belum bayar cicilan apartemennya. Panitia pembangunan masjid di sebuah komplek perumahan mewah mengatakan kepada seorang ibu-ibu yang berpenampilan sederhana yang masuk ke dalam kantor sekretariat masjid bahwa mereka sedang tidak menerima permintaan sedekah karena sedang membangun masjid, lalu betapa kagetnya para panitia pembangunan masjid tersebut setelah melihat si ibu mengeluarkan uang jutaan rupiah, sambil berkata " saya ingin menyumbang uang untuk pembangunan masjid ini, tolong di terima ya". Semua panitia merasa malu dan tidak berani menatap wajah si ibu yang nampak sederhana tersebut. Dari sejumlah kisah di atas menunjukan bahwa seringkali gaya hidup itu bisa mengubah kita menjadi pribadi yang konsumtif, ini artinya kita dikendalikan oleh gaya hidup bukan sebaliknya, jika hal tersebut dibiarkan maka akan terbentuk menjadi pola hidup, sehingga akan sulit keluar dari jebakan tersebut. Seberapa pun penghasilan kita tentu tidak akan cukup memenuhi tuntutan gaya hidup, makanya banyak orang mengeluh meskipun penghasilan meningkat tapi tetap terasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan. Karena itulah jangan menjadi objek yang dikendalikan gaya hidup tapi jadilah subjek pengendali gaya hidup.

No comments:

Post a Comment