Pages

Sunday 20 December 2015

Situasi Ekstrim Yang Bisa Di Alami Pilot Pesawat Tempur

Dalam dunia penerbangan aerobatik dan pesawat tempur di kenal istilah G force dan black out, ketika seorang pilot aerobatik melakukan sejumlah manuver pada pesawatnya misalnya pesawat terbang lurus ke atas atau menukik lurus ke bawah maka sang pilot berpotensi mengalami suatu keadaan yang disebut dengan G force.

Pada umumnya pilot pesawat tempur maupun aerobatik sudah terlatih untuk bisa bertahan ketika mengalami G force sampai dengan gaya 6 G, bahkan beberapa diantaranya bisa bertahan di atas gaya 6 G. 

Jika pilot mengalami G force di atas ambang toleransi misalnya 12 G atau lebih pada saat melakukan manuver dengan pesawatnya, maka pilot akan mengalami suatu kondisi yang disebut dengan black out, yaitu suatu kondisi dimana mata pilot sudah tidak bisa melihat secara jelas lagi, semua benda di sekitarnya  tampak berwarna abu-abu, dan lebih parah lagi, pilot bisa saja mengalami suatu kondisi dimana pergerakan tubuh pilot sudah tidak terkontrol oleh otak, dalam fase ini kesadaran pilot tentu sudah hilang, tentu saja di situasi seperti itu pilot tidak akan bisa keluar dari pesawatnya ketika pesawat akan jatuh.

Tidak mudah memang menjadi seorang pilot pesawat tempur atau pesawat aerobatik, karena harus memiliki fisik yang benar-benar prima dengan standart di atas rata-rata, agar bisa bertahan ketika mengalami G force.

Saya pernah membaca sebuah artikel tentang seseorang yang secara sukarela melakukan percobaan untuk mengetahui berapa gaya G yang mampu dia terima, ketika percobaan itu dilakukan ternyata sang volunteer ini hanya mampu bertahan di gaya 4 G. 

Saya kira beberapa laka udara yang dialami oleh sejumlah pilot pesawat tempur atau pilot aerobatik yang tidak sempat keluar dari pesawatnya dengan kursi pelontar, bisa jadi akibat mengalami G force dengan gaya G yang sangat tinggi pada saat melakukan manuver ekstrim pesawat yang dikendalikannya.

No comments:

Post a Comment