Sunday 21 June 2015

Gua Hiro Terjal Dan Berbatu, (episode 2)

Sesekali kami melihat orang orang usia lanjut di antara jemaah usia muda turun dari puncak jabal nur, fisik mereka masih tampak kekar dan kuat.
Setelah berjalan sekitar  1 jam kami pun memutuskan beristhirahat dulu, beberapa teguk air mineral yang kami beli tadi menyegarkan tengorokan yang mulai kering, tidak berapa lama kamipun melanjutkan perjalanan, tanpa sadar posisi kami sudah sangat tinggi sekali, kamipun harus ekstra hati-hati agar tidak kepleset ke jurang yang ada di sisi kiri maupun kanan. Begitu sampai puncak Jabal nur kami pun harus turun sedikit menyisir sisi kiri dari puncak, jalannya sangat terjal, kira-kira 10 meter meniti turunan tersebut, akhirnya sampailah kami di depan gua Hiro.
Tidak membuang buang waktu, kami pun masuk ke dalam gua hird. Di bagian dalam gua terdapat celah celah sempit seukuran badan orang dewasa yang tidak gemuk, cukup sulit melewati celah celah bebatuan tersebut, kamipun harus mengempiskan perut agar bisa lewat, setelah beberapa celah kami lewati barulah kami menemukan sebuah ruang kecil yang konon menurut ahli sejarah, di sinilah tempat nabi menjalankan ibadah dan bertafakur.
dengan usaha yang cukup keras akhirnya kami bisa mencapai tempat Nabi muhammad ketika berada di gua hiro ini.

No comments:

Post a Comment