Sunday 12 July 2015

Faedah itikaf di masjid

Rosulallah selalu itikaf di masjid di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan, seperti di riwayatkan dalam hadist di bawah ini, dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, « إِنِّى اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوَّلَ أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوْسَطَ ثُمَّ أُتِيتُ فَقِيلَ لِى إِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ ». فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَهُ “Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah.” Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau. (HR. Bukharidan Muslim ). Sebenarnya anjuran itikaf di masjid ini bukan hanya di bulan ramadhan, itikaf bisa juga dilakukan pada bulan lain, namun utamanya dilakukan pada sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan, agar mendapatkan malam lailatul qadar

No comments:

Post a Comment