Pages

Tuesday, 10 November 2015

Bakar Rumput Kering Jangan Ditinggal, Berbahaya


Ada-ada saja, asap riau dan jambi sudah ngak ada lagi, malah sekarang giliran komplek saya yang kena asap, siapa yang iseng bakar semak belukar di belakang komplek, sudah tahu masih musim peralihan, kenapa bakar semak belukar dan rumput kering, ditinggal lagi, apinya jadi merembet kemana-mana. Untung saja ada sejumlah warga yang lagi berada di rumah, coba kalau tidak ada, bisa-bisa tuh api bisa merembet ke rumah. Meskipun api berhasil dipadamkan tapi asapnya  sudah masuk ke rumah-rumah warga termasuk rumah saya. Bikin sport jantung saja, kebetulan saya lagi di luar rumah, saya yakin warga lain di komplek saya punya kekhawatiran yang sama, apalagi banyak balita maupun batita di komplek saya Itu. Menurut tetangga, awalnya ada asap masuk ke dalam rumah, dikira asap pembakaran sampah, tapi karena jumlah asap semakin banyak, akhirnya salah satu warga melihat ke arah belakang komplek, setelah dilihat ternyata bukan sampah yang terbakar tapi semak belukar dan rerumputan di sana yang terbakar, jika tidak segera dipadamkan tidak menutup kemungkinan api akan merembet ke rumah-rumah yang berada di dekat semak belukar tersebut. Alhamdullilah menurut pak RT api sudah bisa dipadamkan, tapi memang masih ada sisa asap akibat kebakaran tersebut. Warga yang ada di dalam rumah terutama anak-anak untuk sementara diminta keluar dari rumah, sampai asap tersebut hilang. Hampir saja saya mau menelpon Rusia buat pinjam pesawatnya yang kemarin digunakan untuk memadamkan kebakaran lahan di Riau dan Jambi. Lain kali kalau bakar lahan kering di saat musim peralihan seperti ini harusnya jangan ditinggal, berbahaya.

No comments:

Post a Comment