Pages

Saturday, 14 November 2015

Kemiskinan Tidak Membuat Mereka Putus Asa

Saya melihat program humanis di salah satu televisi swasta nasional, kali ini pada program tersebut diceritakan tentang kisah perjuangan hidup seorang kepala rumah tangga yang tinggal di kota manila philipina. Sebut saja namanya Rogelio. Pekarjaan Sehari hari Rogelio sebagai supir jeepney atau kalau di Indonesia hampir mirip dengan supir angkot. Dari Penghasilan sebagai supir jeepney itulah, Rogelio menghidupi 10 orang yang merupakan anak kandung dan menantu serta cucunya yang sejak dulu tinggal bersamanya. Semua anak Rogelio tidak mempunyai pekerjaan tetap dann tergolong miskin, makanya mereka hidup dibiayai Rogelio. Saking kerasnya perjuangan hidup Rogelio, suatu hari dia pernah mengatakan" meskipun saya bekerja sehari lebih dari 24 jam, namun saya merasa nasib saya akan miskin seperti ini terus". Sehari-hari penghasilan Rogelio hanya sekitar 1500 peso atau setara dengan 125000 rupiah, itupun harus dipotong cicilan jeepney dan BBM, jadi bersih bawa uang ke rumah hanya 600 peso. Satu lagi warga miskin di philipina yang menjadi tokoh yang diprofilkan dalam acara ini! Namanya Tay. Warga tando philipina ini setiap pagi memungut sisa makanan dari sebuah restoran cepat saji, lalu makanan tersebut diolah lagi menjadi makanan yang disebut pag pag, kalau dari bentuknya makanan tersebut di Indonesia mirip dengan ayam goreng yang di kecapin. Pag pag tersebut dijual oleh Tay, dan makanan bekas orang lain tersebut laku keras, karena warga di sekitar rumah Tay sudah biasa mengkonsumsinya. Itulah dua sosok warga yang bisa menjadi contoh betapa kerasnya hidup di manila Philipina.warga harus berjuang mati matian untuk bertahan hidup, pekerjaan hari ini wajib dilakukan karena kalau tidak bekerja mereka tidak bisa makan, tidak ada istilah menyerah, libur bekerja atau malas-malasan bagi warga seperti Rogelio dan tay. Mereka juga tidak punya waktu untuk mengeluh, karena anggota keluarga di rumah sudah menanti kedatangan mereka tentu dengan harapan bisa makan hari itu. 

No comments:

Post a Comment