Puluhan Warga Tertimbun Tanah Longsor

(Sumber foto Aris)

Sejak beberapa hari lalu, warga desa banaran, kecamatan pulung, kabupaten ponorogo, jawa timur sudah menemukan tanda-tanda longsor akan terjadi, beberapa retakan tanah nampak di beberapa titik di desa tersebut. 

Sejak diketahui adanya tanda-tanda longsor tersebut, warga memutuskan mengungsi pada malam hari, mereka menginap di tempat sanak saudara yang berada cukup jauh dari lokasi longsoran, dan mereka kembali ke rumah di siang hari. 

Kekhawatiran warga tersebut ternyata benar terjadi, sekitar pukul 08.00 wib tadi (sabtu 01.04.17), diawali bunyi gemuruh yang terdengar sampai radius beberapa kilometer, nampak ribuan kubik tanah meluncur deras dari atas perbukitan, menerjang apapun yang dilaluinya. 

Sejumlah warga yang berada di dekat lokasi longsor berlari menyelamatkan diri, menjauh dari lokasi longsoran agar tidak tertimbun tanah, beberapa di antara warga berhasil selamat, namun beberapa  lainnya tidak berhasil menyelamatkan diri, dan hingga kini belum diketahui nasib mereka. 

Saat longsor terjadi warga desa sedang memanen bawang dan jahe. Tim SAR gabungan hingga sore tadi melakukan pencarian puluhan warga yang diduga tertimbun tanah longsoran, namun sayang cuaca sedang tidak bersahabat, hujan deras turun di lokasi bencana, sehingga menghambat proses pencarian, tim SAR gabungan kemudian memutuskan menghentikan pencarian sore tadi dan akan dilanjutkan jika cuaca kembali normal. Selain terkendala cuaca, tanah di sekitar lokasi kejadian terlihat labil, sehingga dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan. 

Menurut informasi warga dan BPBD ponorogo, hingga sore tadi terdapat 26 warga diduga masih tertimbun, satu orang ditemukan dalam kondisi tewas, 17 warga luka-luka dan kini dirawat di puskesmas terdekat, selain itu sejumlah hewan ternak milik warga di duga juga tertimbun tanah. BPBD menghimbau kepada warga untuk tetap menjauh dari lokasi longsor, agar tidak ada lagi korban jika longsor terjadi lagi.