Sunday, 5 June 2016

Selamat Jalan Sang Maestro Tinju Sejati Muhammad Ali



Rumah Muhammad Ali Di Kentucky USA
(Sumber Foto Yanri.S)

Siapa tak kenal Maestro tinju yang satu ini. Nama besarnya begitu populer di tahun 60-70, setelah beberapa kali dirinya menyabet gelar juara tinju dunia. Apalagi sepak terjangnya di luar ring tinju cukup kontroversial. 

Lahir di Louisville, kentucky, Amerika Serikat, 74 tahun yang lalu, Muhammad Ali yang sebelumnya bernama Cassius Marcellus Clay ini pertama kali mengenal tinju dari seorang polisi sekaligus juga pelatih tinju bernama Joe Martin. ketika itu Usia Clay masih 12 tahun, sepeda BMX miliknya dicuri orang, Clay melapor kepada Joe Martin. 

Agar Clay tidak kecurian lagi, Joe Martin  mengajarkan sejumlah pukulan tinju kepada Clay, maksudnya supaya Clay bisa menghajar pencuri sepeda jika suatu saat nanti ada yang coba-coba mencuri sepeda Clay lagi. Sejak saat itu, Clay sangat menyenangi tinju. Tanggal 29 Oktober 1960 Clay mengawali debut tinju profesionalnya, melawan petinju Tunney Hunsaker, Clay menang angka dalam enam ronde. 

Tahun 1964 setelah mengalahkan Sony liston dengan kemenangan TKO di ronde 7, Clay kemudian memeluk agama islam, saat itulah Clay kemudian mengumumkan kepada dunia, bahwa dirinya telah berganti nama yaitu Muhammad Ali. 

Tahun 1967-1970 Ali pernah diskors oleh komisi tinju karena menolak program wajib militer yang dicanangkan pemerintah Amerika kala itu, bahkan ali sempat mendekam di penjara. Ada satu ungkapan yang menjadi alasan Ali menolak ikut program Wamil, "saya tidak ada masalah dengan orang vietcong, bahkan mereka tidak memanggil saya negro, lantas kenapa saya harus ke Vietnam untuk menembaki mereka". 

Tahun 1974, Ali berhasil merebut kembali gelar juara kelas berat WBC dan WBA dari tangan George Foreman, dengan menang KO di ronde ke 8.   Tanggal 1 Oktober 1975, bertanding di kota Manila Philipina, Ali berhasil membalas kekalahannya atas Joe Frazier pada pertandingan sebelumnya tahun 1971 di New York dengan menang KO di Ronde ke 14. Pertandingan tersebut di sebut-sebut sebagai pertandingan tinju terbaik saat itu. 

Ali menjadi petinju pertama yang menjadi juara dunia kelas berat 3 kali di tahun 1978. Sempat menyatakan mundur dari dunia tinju tahun 1979, namun setahun kemudian naik ring lagi, saat itu Ali bertanding melawan juara dunia Larry Holmes. Ali kalah angka di pertandingan tersebut. Sebenarnya saat itu Ali sudah tidak layak lagi naik ring, karena menurut dokter, Ali didianogsa memiliki sindrom parkinson. Tahun 1981 Ali benar-benar pensiun dari dunia tinju. 

Saat karier Ali masih di anak tangga teratas, kala itu usianya masih 35 tahun, Ali pernah menjawab pertanyaan seorang bocah kecil, "apa yang anda akan lakukan saat anda pensiun dari tinju", tanya bocah tersebut. Ali menjawab, "saya akan bersiap menghadap Tuhan, karena saya tidak bisa mengelak atas dosa yang pernah saya perbuat, saya berharap bisa masuk surga". Jawaban luar biasa dari seorang bintang kelas dunia. 

Terkait penyakit yang dia derita selama puluhan tahun, Ali berkata, saya pernah jadi nomor satu, dengan penyakit ini, Tuhan ingin mengatakan bahwa bukan saya yang sebenarnya nomor Satu tapi Tuhanlah yang nomor satu". Selamat jalan sang Maestro sejati, Semoga Allah mengampuni dosa-dosa mu dan memberikan tempat yang layak di sisi Nya. Amin.

Sumber data : Wikipedia

No comments:

Post a Comment