Saturday, 23 July 2016

Waspada Aksi Terbaru Para Penebar Teror


(Foto hanya untuk ilustrasi mobil pelaku)
Sebuah kota wisata di perancis bernama Nice, belakangan ini menjadi Topik hangat pembicaraan banyak orang, setelah sebuah peristiwa mengerikan terjadi di sana. 

Ada seorang warga keturunan Tunisia mengemudikan truk lori ukuran besar dengan bobot 90 ton dalam kecepatan tinggi, lalu truck tersebut mengarah ke kerumunan warga yang sedang merayakan hari kemerdekaan Perancis atau dikenal dengan sebutan bastille day. 

Akibat ulah pelaku, 84 orang dinyatakan meninggal, sementara puluhan lainnya luka parah dan ringan. Sejumlah media mancanegara maupun lokal, menjadikan peristiwa ini tema utama informasi yang mereka sajikan saat itu. 

Beragam kecaman terhadap ulah pelaku datang dari seluruh negeri, banyak yang mengutuk perbuatan pelaku yang tewas di tempat kejadian perkara (TKP), setelah polisi setempat menggepung pergerakan pelaku dan kemudian memuntahkan ratusan peluru ke arah truk putih yang dikendarai pelaku. 

Pemerintah Perancis sendiri menyatakan bahwa bangsa Perancis harus tetap bersatu melawan teror yang ada, dan tetap berpegang pada semangat 14 Juli yaitu hari kebangkitan bangsa Perancis. Pemerintah Perancis menetapkan masa darurat selama 3 bulan. 

Baru kali ini teroris mengunakan cara baru untuk menebar teror, kalau sebelumnya bom dan senjata api menjadi media utama mereka, tapi kali ini mengunakan kendaraan ukuran besar, dan ternyata korban tewas yang ditimbulkan cukup banyak, bahkan lebih banyak dari aksi yang mengunakan media selama ini. 

Perlu kewaspadaan tinggi agar tidak menjadi korban dari aksi terorisme, karena bisa jadi pengunaan cara dan media baru kembali dilakukan oleh para teroris. Kejadian nice bisa saja akan menginspirasi para pelaku teror lain dalam menjalankan aksinya, tidak menutup kemungkinan dengan cara-cara yang lebih baru lagi, yang tidak terduga. 

Jangan lengah ketika berada di tempat-tempat keramaian, upayakan hindari tempat-tempat keramaian yang berpotensi terjadi aksi-aksi terorisme.




No comments:

Post a Comment