Friday, 8 July 2016

Ingin Kaya Ok, Halalkan Segala Cara No

Pada akhirnya nanti semua yang diimpikan dan dikejar siang dan malam, semua yang dikejar yang menyebabkan kaki jadi kepala dan sebaliknya, hanyalah barang titipan yang tidak bisa dimiliki selama-lamanya oleh kita, dan pasti akan diambil lagi oleh pemilik aslinya, hal itu adalah sebuah ke-niscahaya-an yang tidak ada seorang pun mampu mengelakkannya.

Sering Kita lihat dan dengar, banyak orang yang menghalalkan segala cara agar bisa mengapai mimpi-mimpinya, bagi mereka harta, pangkat dan jabatan adalah target utama kehidupan yang harus ada digengaman tangan, tidak peduli soal cara mendapatkannya.

Prinsipnya telah berubah, jika cara mencapai yang halal Susah dilakukan, kenapa tidak menempuh cara yang ilegal menurut syariat agama, dalam benak Mereka, yang haram saja susah apalagi yang halal.

Siapapun yang menghalangi akan dilibas, bila perlu digilas agar tidak mampu lagi memblokir jalan mereka untuk meraih keinginan nafsu mereka. Sepertinya mereka lupa, bahwa liang yang akan Mereka tempati nanti tidak cukup menampung Segala macam pernak pernik duniawi yang Mereka inginkan tersebut.

Sekalipun digali liang selebar lapangan bola agar Rumah,Emas dan permata,Mobil bisa dimasukan ke kiang itu, tapi  tetap saja akan percuma Karena tidak bisa mereka pergunakan lagi. Coba Kita lihat orang-orang di sekitar Kita yang sudah duluan dipanggil Allah, bukankah mereka hanya sendirian tanpa Teman, keluarga dan harta, hanya sekian meter Kain kafan yang dibawa selama berada di bawah tanah.

Orang-orang yang dicintai, baik itu keluarga, Teman karib, dan kolega, hanya sebatas garukan cangkul terakhir berada di dekat si mati, setelah itu Mereka meninggalkan si mati sendirian.

Setelah beberapa langkah pelayat terakhir terdengar menjauh, ujian pun dimulai, beberapa pertanyaan dengan tingkat kesulitan standar/mudah bagi Sebagian orang, tapi bagi Sebagian lainnya tidak demikian mulai dilontarkan, jika berhasil menjawab pertanyaan itu maka liang makam akan berubah menjadi tempat indah yang ngelink dengan surga, tapi jika tidak mampu menjawab, maka liang tersebut berubah menjadi tempat penyiksaan yang batas waktunya tidak bisa diketahui kapan akan berakhir.

Sederetan pertanyaan yang diajukan oleh panitia akherat (malaikat) tidak satu pun terkait jumlah harta yang dimiliki, atau pangkat terakhir mu apa. maka dari itu, marilah mengubah mindset masing-masing terkait target atau tujuan hidup di muka bumi ini.

Tidak ada larangan menjadi kaya atau punya pangkat/jabatan tinggi, nabi Muhammad sendiri adalah pengusaha yang sukses, bertangan dingin karena semua bisnis yang beliau jalani berhasil.

Jangan ubah keinginan menjadi kaya, hanya caranya saja yang harus syariah, tidak halal haram hantam, ingatlah liang Lahat Kita nanti hanya bisa menampung tubuh Kita, sementara semua yang Kita milikk akan Kita tinggalkan, tanpa sepeser pun ikut dikubur bersama Kita. 

No comments:

Post a Comment