Saya baru saja lihat sebuah video yang di unggah oleh teman
di facebook, video tersebut menceritakan tentang dua orang muslim dengan pakaian gamisnya sedang duduk di sebuah taman, rencananya mereka akan
melakukan sholat berjamaah. Sambil menunggu waktu sholat tiba mereka ngobrol di
taman tersebut, saat sedang asyik ngobrol, mereka melihat seseorang
berpenampilan seperti preman jalanan sedang berjalan menuju ke arah mereka, “lihat
orang itu,sepertinya dia bukan muslim”,kata pria gamis hitam, “ya
sepertinya kau benar, kalau dilihat dari cara dia berpakaian”,jawab pria gamis putih.
menyangka dugaannya benar, pria gamis hitam istighfar. Melihat ada dua orang
berpakaian gamis sedang duduk di taman, pria dengan dandanan ala preman
tersebut bertanya kepada kedua pria berpakaian gamis, “adakah tempat sunyi di sekitar sini, tempat
yang tidak dilalui orang” tanya pria berpakaian preman, “ada , seperti di
dekat pohon itu”jawab pria gamis hitam sambil menunjuk sebuah pohon, “ok,terima
kasih”jawab pria berpakaian preman. Kedua pria berpakaian gamis binggung, kenapa
orang tersebut bertanya tentang tempat sunyi di sekitar sini, apa yang akan dia lakukan,
lebih binggung lagi ketika melihat pria tersebut membuka jaketnya dan diletakan
di depan tempat dia berdiri. Betapa terkejutnya
kedua pria bergamis setelah melihat pria berpakaian preman itu ternyata melakukan
sholat di dekat pohon. Melihat hal
tersebut pria bergamis putih mengajak temannya itu untuk melakukan sholat
berjamaah, semula temannya itu menolak, tapi setelah dijelaskan bahwa mereka
sesama muslim itu bersaudara akhirnya pria bergamis hitam mau sholat berjamaah
bersama pria berpakaian preman. Kisah cerita ringan ini bisa mengandung pesan bahwa jangan pernah melihat
orang lain dari cara dia berpakaian, karena belum tentu keimanannya lebih buruk di mata Allah dari pada orang yang berpakaian rapi. Keimanan itu
tidak bisa diukur dari cara seseorang berpakaian, karena keimanan itu adanya di
dalam hati dan bentuknya abstrak. Melihat kisah ini saya jadi teringat teman
saya seorang warga Afrika yang pindah ke Mekkah sejak beberapa tahun lalu, jika
dilihat dari fisiknya, beliau seperti orang afrika pada umumnya, rambutnya
keriting merengkel, kulitnya gelap, tidak ada yang istimewa dari fisiknya, tapi
di balik fisiknya yang biasa-biasa saja itu, terdapat keikhlasan yang mendalam
untuk menghambahkan diri kepada Allah, ibadahnya bagus, orangnya baik suka
menolong, sebagai bukti keikhlasannya itu adalah keputusan teman saya itu dan
keluarganya pindah dari Afrika ke Mekah,
agar bisa beribadah dekat dengan kabahnya Allah. Don’t judge another
muslim,base on their appearance.
No comments:
Post a Comment