Thursday 28 January 2016

Kalau Bukan Jesicca, Lalu Siapa ?

Cukup menarik obrolan kita kemarin malam terkait kasus kematian Mirna, wanita cantik yang meninggal akibat minum kopi vietnam yang sudah dicampur sianida di Cafe Olivier Grang Mal Indonesia Jakarta. 

Seperti diketahui hingga kini polisi belum menetapkan siapa tersangka dalam kasus kematian Mirna, hanya saja kecurigaan mengarah kepada Jesicca, salah satu teman korban yang mengorder minuman buat korban dan buat Hani yang juga hadir dalam pertemuan reunian sore itu di Cafe Olivier. 

Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap Jesicca dan Hani, untuk Jesicca sendiri, polisi telah melakukan pemeriksaan sebanyak lima kali, itulah kenapa akhirnya publik pun kemudian mengarahkan kecurigaan pada Jesicca, kok bisa diperiksa sampai lima kali, sementara hani dan beberapa pegawai Cafe Olivier tidak sebanyak itu. 

Kepada media, Jesicca menyatakan bahwa dia tahu dicurigai sebagai pelaku, dan dia membantah dengan tegas kecurigaan tersebut. 
beberapa fakta yang mengarah kepada Jesicca yang kemudian menjadi dasar kecurigaan sudah tegas dibantah Jessica. 

Lalu benarkah Jesicca yang meracuni Mirna?, Bagaimana dengan Hani atau Keluarga Mirna sendiri seperti suami, Bapaknya dan Saudara kembarnya, mungkinkah salah satu menjadi pelaku ?, benarkah kematian Mirna hanya karena minum kopi bercampur Sianida di Cafe Olivier, atau Mirna sudah minum atau makan sesuatu yang sudah dibubuhi racun sebelum sampai di Cafe Olivier ?. 

Banyak pertanyaan-pertanyaan muncul seputar kasus kematian Mirna ini, apalagi polisi belum juga menetapkan status tersangka dalam kasus ini. 

Berangkat dari kasus kematian bocah Angeline beberapa waktu lalu, seperti diketahui setelah polisi menemukan keberadaan jasad Angeline yang dimakamkan dalam sebuah liang di belakang rumah Margareth ibu angkat Angeline, kecurigaan publik kemudian mengarah kepada Agus Tay, pria yang bekerja sebagai pembantu di rumah Margareth, awalnya agus tay itulah disebut-sebut sebagai pelaku tunggal yang mengeksekusi Angeline, karena hampir semua fakta dan Keterangan saksi mengarah kepada Agus Tay, tapi kemudian di akhir proses penyidikan polisi, Margareth yang semula tidak dicurigai sebagai pelaku ditetapkan sebagai otak pelaku pembunuhan Angeline. 

Bisa jadi jesicca adalah tokoh yang dijadikan pusat perhatian di awal, tapi kemudian di akhirnya nanti muncul pelaku yang sebenarnya. Hal tersebut bisa saja terjadi agar proses penyidikan terhadap pelaku tidak terganggu oleh opini yang berkembang, dan mengurangi potensi hilangnya barang bukti dan fakta lainnya karena pelaku merasa tidak dicurigai sehingga tidak terlintas untuk mengaburkan jejak kejahatannya. Bagaimana pendapat anda ???

No comments:

Post a Comment