Parman kaget setengah mati setelah tahu dompet yang ada dalam saku celana jeansnya hilang. dia yakin sekali kalo dompetnya itu tadi pagi dia letakan di saku belakang jeansnya.
Tukang renovasi rumah yang sudah berpengalaman ini kemudian menyisir setiap sudut rumah yang sedang dia renovasi untuk mencari dompetnya itu, sambil berharap bisa menemukannya.
Namun sayang setelah hampir setengah jam mencari ke sana kemari tapi tetap tidak menemukan dompetnya itu.
Karso langsung mencari tas kecil miliknya yang tadi pagi digantung di dekat celana jeans Parman, setelah melihat Parman kehilangan dompet. Di dalam tas itu, karso meletakkan dompetnya, Karso khawatir dompetnya juga hilang. "sempruull..,tas ku ngak ada" ,umpat karso. "Hilang juga Pak", tanya Slamet sambil melihat HP miliknya yang ada di dekat bantal, beruntung HP nya itu masih ada. "Positif maling orang itu tadi pak", jelas Slamet. "biasanya maling itu pura-pura kenal dengan pemilik rumah, suka nanya soal listrik, kadang soal PDAM, pokoknya nanya-nanya soal rumah", kata Slamet.
Parman dan karso nampak bingung karena di dalam dompet mereka terdapat surat-surat penting, ada sim, stnk motor dan ktp, kalo uang menurut dua tukang ini jumlahnya tidak banyak hanya ada sekitar seratus ribuan. Akibat kejadian ini terpaksa mereka harus urus surat-surat yang hilang tersebut, paling tidak butuh waktu satu dua hari untuk pengurusan surat-surat itu, padahal mereka sedang bekerja menyelesaikan proyek borongan renovasi rumah. Biasanya kalo sistem borongan, tukang akan bekerja lebih cepat, mereka akan rugi tenaga jika bekerja lambat pada sistem borongan ini.
Menurut parman, maling itu datang mengunakan motor satria, tanpa ragu orang dengan pakaian rapi tersebut bertanya kepada parman ," bapak Ada ?", Saat itu parman yang sedang memasang besi cor-coran di depan rumah bilang, "tidak Ada". Lalu orang tersebut pura-pura menelpon pemilik rumah sambil melangkah masuk ke dalam rumah, suaranya terdengar seolah sedang bicara dengan pemilik rumah via Handphone, "ini kabelnya kok cuma satu rol Pak, harusnya Ada dua", kalimat itu yang diingat parman yang dikatakan oleh maling.
Tidak hanya Parman, tapi juga karso, Slamet dan dua orang kenek/asisten tukang tidak menaruh curiga sama sekali kepada orang tersebut, mereka semua mengira bahwa si maling benar-benar kenal dan sedang bicara dengan pemilik rumah.
Tidak berapa lama kemudian, kira-kira 10 menitan, si maling keluar rumah dan langsung pergi tanpa pamit, sementara parman dan teman-temannya masih sibuk bekerja tanpa tahu bahwa dompet mereka sudah dibawa pergi. Sepertinya pencuri ini sudah profesional.
Pencuri di lokasi proyek renovasi rumah memanfaatkan kelengahan para tukang, pencuri tahu betul bahwa tukang tidak sedang konsentrasi Terhadap Hal lain kecuali pekerjaan yang sedang dilakukan, dengan sedikit tipu daya yakni seolah kenal dengan pemilik rumah maka si maling akan leluasa masuk ke dalam rumah untuk mencari barang-barang milik tukang.
Parman dan karso bisa jadi merupakan korban ke sepuluh, ke seratus atau bahkan ke seribu pencurian di lokasi rumah renovasi seperti ini. Sebaiknya pemilik rumah mengatakan sejak awal saat pekerjaan renovasi rumahnya di mulai, agar tidak mengizinkan siapa pun yang hendak masuk ke dalam rumahnya yang sedang di renovasi , atau paling tidak berpesan agar tukang menelpon untuk memberitahukan Ada orang datang, jika belum dapat izin dari pemilik rumah maka tidak Ada yang boleh masuk Dan berkeliaran di sekitar rumah.
Para tukang sebaiknya tidak meletakkan barang-barangnya di Sembarang tempat di dalam rumah, karena terkadang tidak bisa dihindari akan ada orang masuk ke dalam rumah, seperti misalnya pengantar barang dari toko matrial, toko keramik atau Ada Tetangga sekitar rumah yang ingin melihat-lihat.
Semoga pengalaman parman dan karso ini bisa jadi pembelajaran sehingga pemilik rumah dan tukang renovasi rumah bisa lebih Waspada, jangan lupa maling itu ada dimana-mana, begitu ada kesempatan mereka tidak Akan melepaskannya. Wassalam.
No comments:
Post a Comment