Sunday 13 September 2015

Sempat terjadi dualisme pendataan korban crane jatuh di Mekah

(Sumber foto Cholid dan Angga)
Kemarin ada keluarga jemaah haji datang ke kantor saya, mereka tanya soal korban crane yang jatuh di areal masjidil haram jumat lalu, "mas sys ada keluarga jemaah haji mau tanya soal data korban, kata zainal satpam kantor, " mestinya mereka tanya ke kemenag atau lihat website resmi kemenag di sana ada datanya", kata saya kepada satpam, ini alamat websitenya atau telpon ke nomor ini, kasih aja ke mereka", saya berikan kertas selembar yang sudah saya tulisi alamat website kemenag dan nomor kepala petugas haji di mekah, "siap mas, makasih", jawab Zainal. Sejak kejadian jumat lalu itu tentu banyak keluarga jemaah haji di tanah air yang khawatir nasib keluarga mereka yang sedang ibadag haji, apalagi sempat ada perbedaan antara data kemenag dengan data yang beredar di kalangan keluarga jemaah haji di tanah air, sebagai contoh menurut sejumlah warga di medan kota ada dua jemaah haji bernama saparini dan painem turut menjadi korban yang meninggal pada peristiwa crane jatuh, namun di dalam data kemenag tidak ada nama keduanya, bahkan di deretan korban lukapun kedua nama tersebut tidak ada. Di sinilah saya kira perlu sekali kerjasama terpadu antar berbagai pihak, baik itu kemenag selaku penyelengara, maupun media sebagai sumber informasi, sudah benar kemenag mengajak teman-teman wartawan untuk menjadi panitia haji setiap tahunnya, agar sekecil apapun informasi mengenai pelaksanaan ibadah haji dan hal-hal lain yang terkait bisa segera diketahui oleh keluarga jemaah haji di tanah air, sehingga informasi tidak sumir dan sesuai fakta yang terjadi. Untung kemarin kadaker mekah arsyad hidayat bisa dihubungi oleh keluarga di medan tersebut, sehingga bisa langsung mendapat konfirmasi mengenai keluarga mereka yang di katakan turut menjadu korban meninggal, Arsyad bilang bahwa tidak ada nama saparini dan painem dalam daftar nama-nama korban, pihaknya sudah mengecek ke seluruh rumah sakit. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi dualisme data yang terjadi, saya kira yang patut dipegang san dipercayai adalah data kemenag selaku penyelengara haji resmi wakil dari pemerintah. Semoga manfaat.

No comments:

Post a Comment