Wednesday 30 December 2015

Berkat Kejujuran Supir Taksi, Uang 200 Juta tidak Melayang


Bagaimana kalau seandainya anda lihat duit 5 juta tergeletak di tengah jalan yang sepi, anda sembunyikan sambil nunggu yang punya datang, atau anda ambil terus cabut dari sana tanpa nunggu yang punya datang. 

Tentu pertanyaan itu akan memiliki jawaban yang beragam dan bergantung dari kepribadian kita masing-masing. Saat perekonomian sulit seperti sekarang ini, kebutuhan hidup terasa begitu mahal, seringkali menjadi penyebab banyak orang menghalalkan yang haram, meski tidak patut dimaklumi, kondisi tersebut menjadi salah satu alasan bagi orang untuk tidak lagi menuruti hati nurani yang biasanya menjadi filter bagi tindakan buruk yang akan dilakukan. 

Bagi orang yang sudah tertutup mata hatinya, Saya berani menjamin uang 5 juta yang tergelatak di jalan tadi itu, besar kemungkinan akan disembunyikan lalu pergi tanpa menunggu yang punya uang datang. Ada satu cerita menarik yang dialami seorang supir taksi, sebut saja namanya iwan. 

Suatu hari Iwan mengantarkan dua orang pria menuju ke sebuah tempat di Jakarta , kedua pria itu membawa beberapa tas dan dua kantong kresek besar warna hitam. 

Iwan tidak tahu isi tas dan kantong kresek tersebut. Ketika dua pria tadi turun dari taksi Iwan, dan setelah beberapa kilo meter taksi iwan bergerak meninggalkan dua pria tadi, nampak kantong kresek hitam bawaan pria tadi ketinggalan di jok belakang. 

Iwan memutar mobilnya mengarah ke tempat kedua pria tadi turun, sayangnya Dua pria itu tidak kelihatan lagi. Lalu Iwan inisiatif melihat isi kresek hitam tersebut, dan betapa terkejutnya Iwan setelah melihat isi kresek adalah uang 200 juta rupiah. 

Singkat cerita Iwan menceritakan kejadian tersebut kepada pihak menejemen perusahaan taksinya, termasuk menyerahkan uang 200 juta tadi. Tidak berapa lama kantor taksi Iwan di telpon oleh kantor pusat untuk memberitu bahwa ada orang yang menanyakan uang di dalam kresek tadi. Akhirnya berkat kejujuran Iwan si pemilik uang tidak jadi kehilangan uangnya sebesar 200 juta. 

Langka sekali di zaman seperti sekarang ini orang jujur seperti Iwan, yang berprinsip biarlah tezeki sedikit asalkan halal dari pada harta banyak tapi haram. Semoga sifat jujur Iwan bisa menular kepada teman seprofesinya dan menular kepada anak cucunya. Amin.

No comments:

Post a Comment