Thursday 31 December 2015

Makna Malam Tahun Baru Yang Sebenarnya

Saat ini, jelang pergantian tahun menjadi momentum yang tepat bagi kita untuk mengkalkulasi apa yang sudah kita lakukan satu tahun lalu, apakah lebih banyak melakukan perbuatan yang bermanfaat ataukah sebaliknya lebih banyak yang mudharat. 

Final Rekapan perbuatan kita di satu tahun terakhir bisa menjadi acuan untuk menjadi lebih baik di tahun baru ini. 

Tidaklah berlebihan kalau kita selalu menghisab/menghitung perbuatan kita sepanjang waktu, sebelum datang masa penghisaban yang sebenarnya di hadapan allah, seperti anjuran khalifah Umar bin Khatab "Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab dirinya di dunia". 

Sebenarnya tahun baru bagi umat islam itu adalah tahun baru hijriah bukan tahun baru tanggalan biasa/masehi, namun anehnya tahun baru hijriah selalu di sambut biasa-biasa saja oleh umat islam itu sendiri, tidak seperti ketika tahun baru masehi tiba, semua jalanan penuh dengan manusia, pesta kembang api semalam suntuk, ucapan happy new years berkumandang dimana-mana, ada tawa dan canda, seolah-olah malam pergantian tahun itu merupakan malam super spesial yang harus dilewati dengan kegembiraan, padahal sesungguhnya semua euforia itu hanyalah sesuatu yang semu dan bersifat sementara, apalagi kalau melewatkan malam tahun baru dengan pesta minum-minuman keras, berzina atau perbuatan lain yang bisa memancing murka allah. 

Sekuat mungkin kita membatasi diri untuk tidak terjebak dalam euforia tahun baru masehi dengan perbuatan yang banyak mudharatnya, dan berusaha membiasakan diri memanfaatkannya untuk melakukan evaluasi tahunan diri kita, kira-kira mana yang lebih banyak kita lakukan satu tahun ini, apakah perbuatan bermanfaat yang unggul atau malah perbuatan mudharat yang menang, kemudian evaluasi tersebut menjadi dasar untuk melangkah menuju arah yang lebih baik di tahun baru ini. Amin

No comments:

Post a Comment