Monday 14 December 2015

Jangan Sepelekan Hutang Sebelum Menyesal

Menganggap sepele hutang adalah perbuatan yang tidak dibenarkan menurut kaedah islam, hutang adalah suatu kewajiban yang harus diatensi secara ekstra, agar supaya mendorong kita sesegera mungkin melunasinya.

Banyak sekali dalil-dalil dalam hadist yang menceritakan betapa konyolnya seseorang jika mati meninggalkan hutang karena semasa hidup menggangap hutang adalah perkara yang kecil.

Sejumlah dalil mengenai kewajiban melunasi hutang ini mengatakan bahwa ketika seseorang mati membawa hutang maka jenazahnya akan tertahan sehingga tidak bisa masuk dalam surga, Ihhh...mengerikan sekali, bayangkan saja tertahan di tempat gelap dan sendirian tanpa bisa berbuat apapun, hanya bergantung pada keluarga yang masih hidup, ya...kalau keluarga melunasi hutang-hutang tersebut tapi bagaimana kalau keluarga cuek dan membiarkan hutang kita itu, karena itulah jangan anggap remeh hutang, segeralah dilunasi atau kalau mau lebih aman tidak usah punya hutang sama sekali.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin al-Athwal radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Saudaraku wafat dan meninggalkan 300 dinar. Beliau meninggalkan pula anak kecil. Maka aku ingin menginfakkan hartanya kepada anak kecil tersebut. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda kepadaku, ‘Sungguh saudaramu tertahan oleh utangnya. Pergi dan lunasi utangnya.’” Beliau berkata, “Aku pergi dan melunasi utangnya. Kemudian aku datang dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku telah melunasi utangnya kecuali seorang perempuan mengklaim memiliki piutang atasnya sebanyak 2 dinar, namun dia tidak punya bukti.’ Beliau bersabda, ‘Berilah dia karena dia seorang yang jujur.

hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda
: نَفْسُ المُؤمِنِ مُعَلَّقَةٌ مَا كَانَ عَلَيْهِ دَيْنٌ “
Jiwa seorang muslim tergantung selama ada utangnya.

Jika kita terpaksa harus memiliki hutang karena ada kebutuhan darurat yang harus dipenuhi atau karena sebab lain, ada sebuah doa yang pernah rasul ajarkan kepada Ali bin Abi Thalib, isi dari doa tersebut adalah meminta kepada Allah diberikan kelonggaran dan kemudahan untuk melunasi hutang kita. 

Suatu hari ada seorang budak kesulitan melunasi hutangnya kepada majikan, budak tersebut kemudian menghadap Ali Bin Abi Thalib untuk mendapatkan petunjuk, lalu Ali Bin Abi Thalib berkata, “Maukah aku ajarkan kepadamu kalimat-kalimat yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam kepadaku, sekiranya engkau memiliki utang seperti gunung Tsabir, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan melunasinya untukmu.
”Beliau melanjutkan, قُل: اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَ أَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ “Katakan, Allahummak finii bihalaalika ‘an haraamika wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaak (Ya Allah, cukupilah aku dengan yang halal-Mu daripada yang haram-Mu, dan jadikanlah aku tidak butuh dengan sebab karunia-Mu dari siapa pun selain-Mu).” ( at-Tirmidzi ) .

Doa di atas bisa kita pakai agar mendapatkan kemudahan melunasi hutang kita, tapi tentu kita harus memiliki terlebih dahulu niat kuat untuk melunasinya, perkara bagaimana cara melunasi hutang tersebut biarkan Allah yang maha mengatur yang akan memutuskannya.

No comments:

Post a Comment