Kasihan juga lihat sejumlah pemain sepak bola nasional Indonesia, mereka terpaksa harus turun strata demi mendapatkan uang untuk menghidupi keluarga setelah menpora membekukan semua pertandingan sepak bola tanah air yang selama ini dikelola oleh PSSI. Beberapa diantara mereka menyatakan terpaksa harus menerima tawarin main antar kampung atau lebih dikenal dengan sebutan tarkam agar mendapatkan penghasilan, contohnya maman abdurahman dan ramdani lestaluhu yang terlihat main dalam kompetisi TARKAM di lapangan pagedangan tangerang banten, dalam pertandingan yang sempat ricuh tersebut tampak pula beberapa pemain legiun asing turut bertanding, sementara itu tampak tujuh pemain profesional bermain di liga amatir yang berlangsung di lapangan bola desa Sidoredjo kecamatan ponggok kabupaten blitar jawa timur, mereka adalah Kuncoro asal Arema Malang, Nanda, Darsono, Nuraini dan Bashori asal club PSBK Blitar serta dua pemain lain dari Sidoardjo dan Tulung Agung. entah sampai kapan kondisi ini akan berlangsung, tidak ada kejelasan yang pasti kapan pembekuan pssi akan mencair, beberapa hari lalu sempat ada harapan ketika menpora Imam Nachrowi dipanggil oleh wapres Jusuf Kalla, namun harapan tersebut pupus setelah menpora mengatakan bahwa keputusannya membekukan PSSI tetap dilakukan apalagi presiden Jokowi menyeahkan sepenuhnya kepada menpora untuk pembenahan PSSI, artinya presiden mendukung penuh pembekuan atas PSSI, bahkan kemarin presiden meminta kepada Menpora untuk menghidupkan liga liga daerah selama pembekuan PSSI berlangsung. Satu hal yang sangat dikhawatirkan semua pihak adalah pembekuan PSSI oleh pemerintah ini akan meyebabkan FIFA menjatuhkan sanksi terhadap PSSI, meski pada kongres FIFA 28-29 Mei 2015 di Zurich tidak dibahas masalah pembekuan PSSI namun bukan berarti akan bebas dari sanksi FIFA karena pembekuan PSSI oleh pemerintah jelas jelas pelanggaran terhadap statuta FIFA no 13 dan 17 mengenai larangan campur tangan pihak ketiga terhadap aktivitas asosiasi sepak bola dibawah naungan FIFA disetiap negara. Jika sanksi ini turun maka nasib pemain sepak bola Indonesia semakin merana.
No comments:
Post a Comment