Thursday, 11 February 2016

Heboh Foto Adengan Ciuman Pelajar SMP Di Dalam kelas



Adengan foto di atas bikin miris hati dan menambah kekhawatiran kita sebagai orang tua terhadap lingkungan pergaulan generasi muda saat ini, sungguh suatu perbuatan yang telah melenceng dari tatanan moral dan budaya ketimuran negeri ini. 

Dua pelajar yang lagi berciuman itu adalah pelajar SMP sebuah sekolah di Nusa Tengara Barat. Foto tak seronok ini membuat heboh dunia maya dan menjadi hot issue di kalangan pelajar di kota Mataram, karena foto tersebut di unggah dalam akun facebook seseorang yang berasal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab sehingga banyak orang yang bisa melihatnya. 

Lembaga Perlindungan Anak / LPA setempat sempat mencari tahu keberadaan dua pelajar wanita ini, maksudnya adalah untuk memberikan pendampingan psikologi kepada dua pelajar tersebut, namun sayang usaha mereka tersebut mendapat respon negatif dari guru-guru, tempat kedua pelajar tersebut sekolah , LPA merasa dihalang-halangi bahkan ada yang meminta untuk tidak mengkaitkan perbuatan pelajar itu dengan sekolah, meskipun adegan dalam foto itu dilakukan di dalam lingkungan sekolah, saya kira pihak sekolah dalam kasus ini kecolongan dalam hal pengawasan, sehingga kedua pelajar itu bisa dengan leluasa melakukan adengan di dalam foto. 

Saya punya sudut pandang sendiri dalam kasus ini, saya kok yakin sebenarnya apa yang dilakukan oleh kedua pelajar ini hanyalah ekspresi jiwa muda mereka, kita tahu dunia anak muda itu diwarnai, dengan canda, tawa, keinginan menjelajah, keinginan mencoba, dan lain-lain, semua itu didukung oleh energi besar tanpa sensor dan filter yang baik, bisa jadi adengan itu hanya guyonan semata, mereka melakukannya tanpa mengerti dampak sosial yang akan mereka terima, apalagi adengan itu dilakukan di tempat terbuka. 

Kedua pelajar itu masih bisa dibimbing dan diarahkan, selain itu pengawasan terhadap mereka harus lebih ketat daripada sebelumnya, pengawasan yang dimaksud bukan membatasi ruang gerak mereka tapi pengawasan disini maksudnya adalah pengawasan berbasis komunikasi, jadi lakukan komunikasi sesering mungkin dengan mereka, jangan biarkan mereka  kesepian seolah tidak ada orang yang peduli dengan mereka, selain itu tentu pendidikan agama selalu menjadi yang utama sebagai penangkal segala bentuk pengaruh buruk yang datang kepada mereka.

No comments:

Post a Comment