Tuesday 3 November 2015

Merebus Batu Karena Tidak Punya Makanan

Iyah terpaksa merebus batu agar rintihan kelaparan dari ketujuh anaknya berhenti dan berharap anak-anaknya itu segera tidur untuk melupakan rasa lapar yang mereka rasakan. Saat itu Tidak ada sedikit pun makanan di rumah Iyah, karena suaminya Andun yang bekerja serabutan sedang tidak memiliki pekerjaan, sehingga keluarga itu tidak memiliki sepeser uang pun untuk membeli makanan. Beruntung kondisi yang dialami pasangan Iyah dan Andun itu diketahui oleh Kapolres cianjur AKBP Asep Guntur, yang kemudian membantu keluarga miskin tersebut agar tidak lagi kelaparan, tidak hanya itu kapolres cianjur itu juga berinisiatif menggalang dana pembangunan rumah permanen bagi keluarga Iyah dan Andun, karena selama ini mereka tinggal di gubug reyot yang tentu saja tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal, mengetahui niat baik sang kapolres, sejumlah donatur bersedia membantu pembangunan rumah Iyah dan Andun, ada yang memberikan tanah, ada yang membantu pembelian material rumah dan ada pula yang memberikan tenaga secara suka rela untuk membangun rumah Iyah dan Andun. Berkat niat baik kapolres dan sejumlah donatur, kini Iyah, Andun, dan ketujuh anaknya tinggal di rumah permanen yang jauh lebih layak dibanding rumah mereka dulu. Kisah ini mengingatkan kita pada kisah keluarga miskin yang juga merebus batu ketika anak-anaknya merintih kelaparan, kisah tersebut terjadi pada saat pemerintahan Umar bin Khotob, kala itu Umar membawakan sendiri makanan bagi keluarga miskin tersebut yang dia ambil dari gudang penyimpanan milik negara setelah tahu ada warganya kelaparan. Semoga saja orang-orang yang baik hati yang telah membantu Iyah diberikan balasan setimpal baik saat mereka masih hidup di dunia ini maupun nanti diakherat kelak. Amin.

No comments:

Post a Comment