Monday, 16 November 2015

Musuh Sekalipun Tak Boleh DiSakiti

Saya masih ingat kisah rasulallah dan sepuluh ribu pasukan muslimin saat kembali ke Mekah di bulan ramadhan, ketika melewati sejumlah kampung yang penduduknya pernah mencaci maki, melempar batu, bahkan pernah berencana membunuh nabi Muhammad 8 tahun yang lalu ketika masih tinggal di Mekah, namun kekasih allah itu tidak melakukan apapun terhadap penduduk sejumlah kampung tersebut, sangat berbeda dengan para diktator saat itu, yang suka melakukan pembantaian, pembakaran, pemusnahan musuh-musuhnya, apalagi jika mereka berkuasa dan berada di atas angin. setibanya di Mekah Rasulallah langsung memberikan jaminan keselamatan kepada penduduk Mekah yang dihantui perasaan ketakutan, bahwa dirinya dan sepuluh ribu pasukan muslim tidak akan melukai siapapun, terutama anak-anak, wanita dan lanjut usia, terkecuali para penjahat perang yang memiliki kesalahan yang besar dan tidak memiliki rasa penyesalan atau menyatakan taubat, maka mereka akan dihukum mati. Setelah Mendengar jaminan keselamatan dari Rasulallah maka penduduk Mekah merasa lega, sebab mereka sangat khawatir jika rasulallah dan rombongannya akan membalas dendam, mereka tahu bahwa mereka pernah mencaci maki dan menyakiti rasulallah, hal inilah yang kemudian memantapkan hati sejumlah penduduk di Mekah pada saat itu yang masih kafir, secara suka rela masuk islam, menurut mereka sungguh mulia akhlak Muhammad, meski mempunyai kesempatan balas dendam karena memiliki pasukan yang besar namun hal itu tidak dilakukan nabi. Rasulallah mendatangi sejumlah tempat yang di dalamnya terdapat berhala yang sudah ratusan tahun di sembah kaum musyrikin di Mekah, beliau bersama bala tentara nya menghancurkan semua berhala itu, selain itu nabi mendatangi masjid yang selama ini dikotori oleh kaum musyrikin. Beliau bersama muslimin lainnya membersihkan masjid tersebut sehingga layak untuk dipergunakan lagi sebagai tempat beribadah kepada allah. Kisah ini menunjukan bahwa nabi Munammad memiliki ahlak yang sungguh mulia, beliau bukanlah pendendam terhadap sesama manusia, meskipun manusia tersebut pernah menyakitinya

No comments:

Post a Comment