Tuesday, 16 February 2016

Joey Alexandra, Pianist Cilik Kelas Dunia Dari Indonesia

Kiprah Joey Alexander, Pianist muda asal Bali ini semakin moncer di dunia internasional, Joey masuk nominasi Grammy Award untuk kategori Improvisasi Jazz Solo Terbaik dan Album Instrumental Jazz Terbaik, ini artinya Joey adalah s datu-satunya musisi asal Indonesia yang masuk nominasi di ajang penghargaan musik kelas dunia tersebut.

Meskipun tidak menang dalam ajang grammy award ke 57, namun penampilan Joey di atas pentas acara grammy award senin kemarin, yang digelar di Staples Center, Los Angeles, begitu memukau penonton , Joey berduet dengan drummer terbaik dunia saat ini, Eric Harland.

Siapakah Joey Alexander?, kenapa bocah ajaib 12 tahun ini begitu piawai memainkan piano? . 

Joey Alexander adalah anak dari seorang musisi Amatiran yang sangat senang dengan musik jazz, tidak heran sejak kecil Joey sudah akrab dengan musik yang satu itu.

Joey lahir dari pasangan Denny Sila - Farah Leonora Urbach, sejak Joey masih dalam kandungan, orang tuanya menetap di Bali, dan Joey pun dilahirkan di pulau dewata tersebut, pekerjaan orang tua Joey adalah pengusaha wisata petualangan. 

Saat Joey berumur 6 tahun, Joey mulai belajar piano sendiri secara otodidak, kebetulan saat itu di kampung halaman Joey tidak ada tempat les piano, Joey dengan serius mempelajari cara bermain piano untuk pertama kalinya dengan mengunakan piano listrik kecil yang dibelikan oleh ayahnya. 

Setiap hari Joey mendengarkan musik jazz koleksi ayahnya, kemudian mencoba mempelajari komposisi dari musik-musik tersebut. 

Setelah Joey mulai mahir bermain piano, pianist cilik tersebut mulai bermain jam session bersama musisi berpengalaman baik itu di Bali maupun di Jakarta. 

Untuk mengasah kemampuan Joey, akhirnya orang tua Joey memutuskan menutup tempat usaha wisata petualangan yang telah mereka rintis sejak lama di Bali, dan  pindah ke Jakarta, keputusan itu diambil, agar Joey bisa terus berada dekat dengan musisi Jazz papan atas tanah air di Jakarta, sehingga bisa melakukan latihan-latihan bersama musisi-musisi Jazz tersebut.

Kerja keras Joey yang didukung sepenuhnya oleh Orang tuanya membuahkan hasil, saat berumur 9 tahun, Joey berhasil meraih Grand Prix dalam kategori Master Jam Festival tahun 2013, sebuah ajang kompetisi musik Jazz segala usia yang diselengarakan di Oddesa Ukraina, diikuti oleh 43 musisi Dari 17 negara.

Agar bisa terus mengikuti festival musik Jazz skala international, akhirnya Joey dan Keluarganya memutuskan untuk pindah ke New York tahun 2014 lalu.

Suatu hari seorang musisi Jazz USA bernama Wynton Marsalis yang sekaligus juga merupakan direktur seni Jazz at Lincoln Center mendengar kepiawaian Joey dari temennya yang sempat melihat video Joey Bermain piano di YouTube. 

Rasa penasaran yang besar membuat Marsalis nonton video penampilan Joey yang diceritakan temannya tersebut, setelah menyaksikan video tersebut, muncullah rasa kagum Marsalis kepada Joey, lalu Marsalis mengundang Joey untuk hadir dan tampil dalam sebuah acara malam gala 2014, saat itu Joey berusia 10 tahun,  Keluarga Joey memenuhi undangan Marsalis, dan Joey pun tampil di acara tersebut, saat itulah penampilan pertama Joey bermain piano di depan penonton di negeri paman Sam tersebut
Banyak yang memuji penampilan Joey malam itu, sejak itulah undangan mentas terus berdatangan, nama Joey mulai banyak dikenal orang, Joey tampil di berbagai acara di USA, Sampai kemudian senin kemarin The Greatest boy tersebut mentas di malam penghargaan Grammy Award 2016

Luar biasa.











No comments:

Post a Comment