Tuesday 27 October 2015

Cepetan Ke Pasar Mumpung Cabe Lagi Murah

Tadi ketika saya lewat pasar sempat dipanggil oleh pedagang cabe langganan, dia tanya " mau beli cabe ngak??", karena seingat saya persediaan cabe di rumah sudah habis makanya saya putuskan untuk mampir dulu ke lapak si pedagang, "seperti biasa", kata saya sambil sodorkan uang sepuluh ribu kepadanya,  "campur cabenya, om", balas pedagang. Saya sempat kaget juga melihat jumlah cabe yang dia masukin ke dalam kantong kresek, banyak sekali, beda bener dengan beberapa bulan lalu, ngasihnya seiprit, dulu dia bilang cabe memang langka, makanya harganya mahal, seingat saya harga cabe saat itu tembus 120 perkilogram. Alhamdullilah harga cabe sudah  normal lagi, sehingga bisa beli cabe cukup banyak. Bagi masyarakat yang berasal dari  pulau Sumatera seperti padang, palembang, dan medan, cabe merupakan pelengkap utama menu yang dihidangkan di rumah, tanpa cabe maka menu tersebut langsung drop nilainya di mata orang-orang tersebut, biarlah lauk pauknya sederhana asalkan ada cabe yang diolah menjadi aneka sambal sebagai pelengkap menu , pastilah sambal tersebut   bisa membangkitkan selera makan mereka. Ada banyak macam sambal yang sering dijadikan pembangkit selera makan, seperti sambal terasi, sambal pete, sambal tempe, sambal mangga, sambal jengkol balado, dan lain sebagainya. Semua sambal tersebut memiliki keistimewaan rasa masing-masing, biasanya sambal dibuat, disesuaikan dengan tema masakan yang dihidangkan, terutama dengan jenis sayur yang dibuat. Kalau saya suka sekali perpaduan antara sayur asem dengan sambal terasi ulek, waduhh..luar biasa sekali rasanya, lauknya ngak usah macam-macam, cukup tempe dan tahu serta nasinya pilih yang pulen dan panas, dijamin selera makannya pasti menjadi berlipat-lipat. Saya kira kini saatnya bagi anda yang doyan sambal untuk menikmatinya, mumpung harga cabe lagi murah, cepatlah pergi ke pasar terdekat.

No comments:

Post a Comment