Saturday, 12 March 2016

Jika Allah Tidak Menutupi Aib Ahli Maksiat Tersebut




Pada suatu hari nabi Musa diminta oleh kaumnya untuk berdoa agar Allah SWT menurunkan hujan, karena saat itu sedang dilanda musim kemarau yang panjang. berangkatlah nabi Musa bersama pengikutnya yang berjumlah 70 ribu orang ke padang pasir yang luas nan tandus, setibanya di sana, nabi Musa berdoa kepada Allah SWT :  
  
“Ilaahi! Asqinaa ghaitsak…. Wansyur ‘alaina rahmatak… warhamnaa bil athfaal ar rudhdha’… wal bahaaim ar rutta’… wal masyaayikh ar rukka’…..”

Setelah selesai berdoa nampak langit tetap terang benderang dan matahari pun bersinar semakin terik, tidak nampak segumpal awan pun.

Lalu Nabi Musa berdoa lagi, tidak berapa lama kemudian turunlah firman Allah SWT kepada Nabi Musa, “Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedangkan di antara kalian ada seorang hamba yang bermaksiat sejak 40 tahun yang lalu. Umumkanlah di hadapan manusia agar dia berdiri di hadapan kalian semua. Karena dialah, Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian…”

Mendengar firman Allah tersebut, Nabi  Musa pun berteriak di tengah-tengah kaumnya, “Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah selama 40 tahun, keluarlah ke hadapan kami, karena engkaulah hujan tak kunjung turun”

Di tengah ribuan pengikut Nabi Musa, ada seorang pria melirik ke kanan dan kiri, tak nampak seorang pun yang mengaku, lalu pria itu pun sadar kalau dirinyalah yang dimaksud.

Lantas Ia berkata dalam hatinya, “Kalau aku mengaku dan keluar ke hadapan manusia, maka akan terbuka rahasiaku, tapi kalau aku tidak berterus terang, maka hujan pun tak akan turun.”

lalu hati pria tersebut gundah gulana, tanpa terasa air matanya menetes, dia begitu menyesali perbuatan maksiat yang dia lakukan selama ini, sambil berkata lirih di dalam hati, “Ya Allah, aku telah bermaksiat kepadamu selama 40 tahun, selama itu pula Engkau menutupi ‘aibku, sungguh sekarang aku bertaubat kepada Mu, maka terimalah taubatku”.

Begitu selesai bertaubat, tiba-tiba awan tebal bermunculan dan semakin lama awan-awan tersebut semakin tebal dan menghitam, akhirnya turunlah hujan.

Nabi Musa keheranan, “Ya Allah, Engkau telah turunkan hujan kepada kami, namun tak seorang pun yang keluar untuk mengaku di hadapan manusia”, lalu  Allah berfirman, “Aku menurunkan hujan kepada kalian oleh sebab hamba yang karenanya hujan tak kunjung turun.”
Musa berkata, “Ya Allah, Tunjukkan padaku hamba yang taat itu.”
Allah berfirman, “Ya Musa, Aku tidak membuka ‘aibnya padahal ia bermaksiat kepada-Ku, apakah Aku membuka ‘aibnya sedangkan ia taat kepada-Ku?”. (sumber buku :Fii Bathni al-Huut, oleh Syaikh DR. Muhammad Al ‘Ariifi)

No comments:

Post a Comment