Friday 26 May 2017

Manfaatkan Air Seperlunya, oke !!!

Nenek wija harus menempuh perjalanan cukup jauh untuk mendapatkan air bersih yang biasa digunakannya buat minum dan memasak. Jalanan naik turun dan berliku tidak melemahkan langkah kaki wanita berumur 65 tahun ini, entah karena sudah terbiasa atau karena keterpaksaan. Air bersih sangat sulit didapatkan di sekitar daerah tempat nenek wija tinggal, 

Sumur bor yang Ada di pinggir Desa sejak beberapa tahun lalu mulai mengering, apalagi di saat musim kemarau tiba, tidak nampak setetes air pun di dalam sumur itu, karena itulah nenek wija dan penduduk Desa lainnya harus masuk ke dalam hutan Demi mendapatkan air bersih. 

Dalam perjalanan pulang dari Bali menuju Jakarta, busro Dan keluarga berhenti di sebuah masjid, rasa kantuk dan penat Setelah menempuh beberapa jam perjalanan darat membuat keluarga asal Jakarta ini memutuskan beristhirahat di masjid yang Ada di pinggir jalan itu. 

Busro langsung mencari toilet sesaat Setelah mobilnya parkir di halaman masjid, sementara istri dan kedua anaknya membersihkan Bagian dalam Mobil dari sisa sisa sampah makanan. Di dalam toilet masjid nampak bak air kosong, 

Tidak Ada air sama sekali, Busro mengambil ember yang Ada di dekat pintu toilet, kemudian menuju ke sumur yang Ada di sisi kanan luar toilet. Busro melihat Ada satu warga yang sedang menimba air dari sumur. " Permisi Pak, Saya mau ambil air", sapa busro kepada karso, warga setempat yang lagi sibuk mengisi air ke dalam dua buah ember miliknya. "Silahkan Pak", kata karso sambil senyum. "Berapa dalam Pak sumur ini, kayaknya dalam sekali", Tanya Busro. "Sumur ini 125 meter Pak, sengaja dibor sedalam itu, karena kalo tidak sedalam itu airnya Asin dan Kotor Pak, di sini susah air bersih", jawab karso. "Dalam sekali Pak", Busro kaget dan ngak menyangka sumur ini sedalam 125 meter. "Sekarang saja airnya sudah mulai sedikit Pak, pernah dulu sempat kering beberapa hari", kata karso. 

Mendengar cerita karso tersebut, rencana Busro untuk Mandi tidak jadi, dia merasa prihatin dan kasihan kepada warga sekitar yang mengalami kesulitan air. Setelah sholat dan istirahat sebentar, akhirnya Busro dan keluarganya meninggalkan masjid untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Jakarta. 

Cerita sumur sedalam 125 meter dan kesulitan air bersih yang dialami warga di sekitar masjid menjadi tema obrolan keluarga ini selama dalam perjalanan. 

Tidak jarang kita melihat banyak orang yang membuang-buang air percuma di tempat-tempat umum, misalnya di toilet umum, kamar mandi sport center, toilet-toilet masjid, dan lain-lain. Saya sering Melihat kran air rusak yang dibiarkan saja padahal air dari kran itu terus-terusan mengeluarkan air, Saya juga tidak jarang Menemukan kran yang tidak tertimpa sempurna sehingga air masih menetes.

Air merupakan Sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup di muka bumi ini. Melihat fungsi air yang begitu penting, sudah selayaknya air itu tidak dibuang percuma. Kesadaran untuk memanfaatkan air seperlunya harus muncul sejak dini di dalam diri setiap orang, sehingga masing-masing orang bisa benar-benar mengerti tentang pentingnya air bagi kehidupan Kita, kalau bukan Kita siapa lagi yang Akan memuliakan air, bukankah Hal tersebut buat kepentingan Kita sendiri. 

No comments:

Post a Comment