Sunday 3 September 2017

Pesawat Itu Mendarat Lagi Hanya Untuk Menjemputnya



Seorang wanita tua asal aljazair hanya bisa menangis di ruang tunggu bandara, setelah mengetahui dirinya ketinggalan pesawat yang akan membawanya ke Mekkah Arab Saudi. 

Wanita tua yang merupakan calon jemaah haji aljazair ini menolak ketika petugas bandara memintanya untuk pulang, karena pesawat sudah berangkat beberapa menit yang lalu. Petugas bandara khawatir melihat kondisi wanita tua ini yang sejak tadi terus saja menangis, mereka takut terjadi apa-apa atas kesehatan wanita tua tersebut, di samping itu ruang tunggu yang ditempati wanita renta ini akan dipakai oleh jemaah haji kloter berikutnya. 

Namun karena wanita tua itu bersikeras tetap berada di ruang tunggu akhirnya petugas membiarkan saja. 

Banyak di antara petugas bandara merasa kasihan kepada wanita tua ini namun sayang tidak Ada yang bisa mereka lakukan untuk membantunya. 



Sementara itu pilot pesawat merasakan adanya getaran pada bagian sayap sebelah kanan. Getaran itu tidak terasa ketika pesawat masih di bandara tadi, kru teknisi pun telah menyatakan pesawat dalam kondisi baik, dan layak terbang. Namun setelah pesawat mengudara beberapa saat di langit aljazair, getaran itu dirasakan oleh sang pilot. 

Pilot dan co-pilot mencoba untuk mencari tahu sumber getaran dan mencoba memperbaiki semampu mereka, sayangnya usaha mereka sia-sia, malah getaran itu dirasakan semakin kuat. khawatir dengan kondisi pesawat, akhirnya pilot memutuskan untuk kembali ke bandara tempat mereka lepas landas tadi. 

Sang pilot tidak mau mengambil resiko, menerbangkan pesawat dengan kondisi seperti itu, apalagi jarak tempuh masih jauh. Pesawat kemudian berbalik arah. Tidak berapa lama kemudian pesawat itupun mendarat. 

Sejumlah teknisi pesawat telah standbye di apron, rupanya mereka telah menerima laporan dari petugas traffic air control bahwa ada pesawat yang kembali ke bandara karena mengalami trouble saat mengudara. 

Setelah pesawat parkir di apron, seluruh penumpang pesawat yang merupakan jemaah calon haji itu diarahkan ke salah satu ruang tunggu yang telah disiapkan petugas, ruang tunggu tersebut merupakan tempat si wanita tua tadi berada. Kebetulan saat itu ruang tunggu yang lain di bandara masih dipakai.

Seolah sedang bermimpi, wanita tua itu melihat satu persatu teman satu kloter dengannya memasuki ruang tunggu. "apa aku sedang bermimpi", sebutnya dalam hati. Kemudian salah satu temannya itu menyapa si nenek, barulah dia yakin bahwa dirinya tidak sedang bermimpi. Teman-temannya yang tadi sudah terbang menuju Mekkah, kini ada di hadapannya.

Perasaan senang dan haru bercampur dalam hati sanubari wanita tua itu. Jeritan hatinya sejak tadi di ruang tunggu bandara ternyata didengar oleh Allah SWT.

Boleh jadi keinginan  yang begitu kuat dan kesungguhan niat memenuhi undangan Allah swt, membuat doanya di dalam ruang tunggu itu di kabulkan oleh allah swt. Berulang kali dia mengucapkan syukur di dalam hatinya.

Beberapa teman wanita tua itu turut menangis haru, setelah diceritakan apa yang dialami wanita tua itu. "Kalau allah Swt sudah berkehendak, sesuatu yang tidak terbayangkan oleh kita, bisa saja terjadi", kata salah satu temannya.   

Tidak berapa lama kemudian, pesawat telah selesai diperiksa. Kepala teknisi menyatakan pesawat layak terbang, keluhan pilot soal getaran di sisi kanan pesawat tidak lagi terasa.

Pilot dan Co-Pilot merasa aneh, karena getaran yang mereka rasakan di udara tadi benar-benar hilang.

Para calon jemaah haji mendengar pengumuman, bahwa mereka dipersilahkan untuk kembali ke dalam pesawat, karena pesawat akan segera berangkat menuju Mekkah Arab Saudi.

Lalu mereka pun masuk ke dalam pesawat, termasuk wanita tua yang ketinggalan pesawat. Tidak berhenti dalam hatinya memuji kebesaran Allah SWT, rasa syukurnya tidak hanya sebatas mulutnya saja, tapi keluar dari dalam hatinya.

Terdengar lirih dia berucap:
"Labbaika Allahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbaika, inal hamda wan ni'mata laka wal mulka laa syariika laka".
"Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah dan tiada sekutu apapun bagi-Mu. Sesungguhnya puji, nikmat, dan kekuasaan hanya bagi-Mu tanpa sekutu apapun bagi-Mu"

   

No comments:

Post a Comment