Monday 1 January 2018

Pelajaran Berharga Dari Singa Dan Rusa



Beberapa hari terakhir saya suka melihat video di youtube yang memperlihatkan kepiawaian singa dalam hal berburu, baik yang dilakukan secara individu maupun secara berkelompok. Dalam sejumlah video yang rata-rata berdurasi pendek itu, saya melihat jarang sekali singa gagal dalam melakukan perburuan. 

Banyak jenis binatang yang menjadi buruan si raja hutan ini, mulai dari rusa, jebra, banteng, bahkan jerapah. Saya takjub sekaligus penasaran, kenapa beberapa binatang buruan singa tersebut nampak begitu mudahnya dilumpuhkan oleh singa, padahal beberapa di antara binatang-binatang buruan itu memiliki kecepatan lari jauh di atas singa. 

Coba kita bandingkan kecepatan lari singa dengan rusa. kecepatan lari singa 58km/jam, sementara rusa 90km/jam. Muncul pertanyaan, kenapa rusa tidak bisa lolos dari kejaran singa, padahal lari rusa jauh lebih cepat, seharusnya rusa bisa dengan mudah menyelamatkan dirinya.

oke...kita bahas dari sisi singa dulu.... 

Coba anda perhatikan beberapa video perburuan yang dilakukan singa. Saat melihat gerombolan binatang buruan singa akan memilih salah satu buruannya itu, biasanya yang dipilih sebagai calon mangsa yaitu binatang yang tampak paling lemah, paling lenggah, paling mudah disergap. Saat singa sudah menentukan buruannya, maka Singa tidak akan berpaling dari calon mangsanya itu. 

Selanjutnya singa menunggu waktu yang tepat untuk melakukan perburuan, lalu dengan segenap kekuatan yang ada, singa memulai pengejaran buruannya tersebut. Kalau kita rangkum kunci keberhasilan singa dalam berburu adalah : 

1.memilih objek buruan, 
2.Fokus, 
3.pilih waktu yang tepat, 
4.mengerahkan kekuatan maksimal.

Dengan perencanaan yang begitu matang dan tertata menyebabkan singa selalu berhasil mendapatkan buruannya.

Sekarang kita lihat dari sisi rusa....

Meski rusa memiliki kecepatan lari di atas singa, namun rusa memiliki naluri negatif sebagaimana binatang buruan pada umumnya, yaitu merasa kecepatannya tidak lebih tinggi dibandingkan pemangsa. 

Saat kejar-kejaran terjadi, rusa selalu melihat ke belakang untuk mengetahui jarak pemangsanya, sehingga menyebabkan kecepatan larinya tidak stabil, karena itulah pemangsa dengan mudah bisa menangkap si rusa. Andai saja si rusa fokus dengan kecepatannya  tentu pemangsa akan sulit menangkapnya, sekalipun itu singa.     

Artinya saat menjadi calon mangsa, si rusa ini, 
1.Tidak fokus pada kelebihannya 
2.Memiliki naluri negatif 
3.Selalu melihat ke belakang tidak ke depan.

Cerita singa dan rusa ini, bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menggapai kesuksesan, dan menghindari kegagalan, memang bungkusan atau kemasannya berbeda-beda, namun sebenarnya intinya tetap sama yaitu : Tentukan tujuan, fokus ke tujuan, pilih waktu, percaya dengan kekuatan diri, dan selalu melihat ke depan.

Tapi jangan lupa satu lagi, BERDOA.   

No comments:

Post a Comment